Nostalgic Songs Part 3

 3. Breathless, by The Corrs

Saya tak mengerti kenapa lagu ini rasanya begitu asyik didengar. Pada post sebelumnya saya tulis, selalu gagal request lagu Dia pada si penyiar Aljabar FM. Dan sebagai kompensasi, si penyiar bersedia memutar request-an lagu alternatif saya: Breathless. Si penyiar mengerti, bahwa begitu ada kupon request lagu dengan nama pengirim Raul, artinya dia harus memutar lagu Breathless. 

Saya tak mungkin lupa lagu ini. Saya, maksudnya kami, akrab dengan sang penyiar karena lagu tersebut. Kami jadi sering main ke radionya. Dia pun sering sekadar mampir di kost-an kami. Yeni, nama penyiar cantik itu akhirnya malah jadi mantan pacar teman saya. Dan saat ini keduanya sudah menikah dan punya anak bersama pasangannya masing-masing. 🤣🤣

4. Tiga buah lagu Ribas

Lagi-lagi dari bajakan. Saat itu saya tengah sendirian di rumah Abang angkat saya. Untuk mengusir kebosanan, saya setel sebuah CD (bajakan). CD. Jadi tak ada gambarnya. Sebuah kompilasi lagu dari beberapa artis atau band. Tapi karena berupa CD hasil burning-an ilegal, tak ada data-data apapun pada CD tersebut. Tak jelas siapa penyanyi dan apa judul lagunya.

Sampai kemudian saya mendengar sebuah lagu yang enak banget di kuping. Trek tersebut saya putar berulang berulang-ulang. Mode repeat dengan satu lagu itu ... doang. Saya abaikan trek-trek berikutnya. 

Setelah puluhan kali, telah hapal lagu dan mulai bosan, saya putar lanjutan dari CD tersebut. Setelah beberapa lagu, sampailah pada lagu yang ehhh, ini juga enak. Kayaknya penyanyi sama dengan lagu pertama tadi. Siapa sih, penyanyinya? 

Penasaran, saya putar CD tersebut sampai habis. Dan lagu terakhir. Lagi-lagi enak. Ketiga lagu tersebut saya putar berulang-ulang. Saya sangat yakin, bahwa ketiganya dinyanyikan oleh penyanyi atau band yang sama. 

Tetap buta dengan judul dan penyanyi tiga lagu tersebut, bahkan sampai berbulan kemudian. Bang Dana yang kutanyai sepulang kerja juga mengakui tak tahu apa-apa. Begitu juga dengan Kak Dewi yang beberapa waktu berikutnya datang dari Jambi. Dia mengaku mengenali dan beberapa kali mendengarnya. Tapi sama saja. Dia juga tak tahu judul dan penyanyi ketiga lagu tersebut. 

Sampai sekitar 3 bulan kemudian, kami mulai membuka Don's Cafe. Untuk meramaikannya, semua diminta mengajak teman datang ke kafe. Bahkan sekadar datang untuk sekadar duduk-duduk saja. 

Saat itu ada beberapa orang teman cewek. Seorang di antara mereka memutar Winamp. Daaaan.... 

Saat itulah saya dapat jawabannya. Bahkan mendapatkan 3 lagi lagu tambahan yang tentu saja menjadi favorit saya berikutnya. Yang tiga itu akan saya ceritakan pada post berikutnya. Tapi tiga lagu yang sekian lama berusaha saya kenali itu secara berturut-turut ternyata berjudul Bandara, Menunggu Ternyata Menyakitkan dan Sebelah Hati. Yaa, benar! Dinyanyikan oleh orang yang sama: Ribas. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nostalgic Songs Part 2

Semangat Baru

ILC: STY Out